Manfaat Teknologi Terhadap Upaya Pelestarian Lingkungan

Teknologi menengah
KONSEP PENGEMBANGAN

Teknologi menengah, alat sederhana dan praktis, mesin dasar, dan sistem teknik yang dapat dibeli secara ekonomis oleh petani dan masyarakat pedesaan lainnya dapat membeli atau membangun dari sumber daya yang tersedia secara lokal untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Didesain untuk berfokus pada manusia daripada mesin, teknologi perantara dianggap lebih serasi dengan lingkungan dan dengan cara hidup tradisional.



Ekonom Inggris kelahiran Jerman, E.F. Schumacher pertama kali memahami konsep tersebut setelah kunjungan ke Burma (sekarang Myanmar) pada tahun 1955. Dia menyimpulkan bahwa negara-negara miskin mungkin menyadari kemajuan dalam produktivitas dengan mengadopsi teknologi canggih tetapi bahwa kemajuan itu hanya akan sedikit meningkatkan pekerjaan. 

Apa yang dibutuhkan, katanya, adalah teknologi menengah yang disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap negara berkembang. Selain itu, ia mempertanyakan perlunya pertumbuhan yang diperkirakan terus meningkat, dan sebaliknya mendesak pengembangan masyarakat non-padat modal, non-energi-intensif. Dalam bukunya Small Is Beautiful (1973), ia berpendapat bahwa kapitalisme membawa standar kehidupan yang lebih tinggi dengan mengorbankan budaya yang memburuk. Keyakinannya bahwa sumber daya alam harus dilestarikan membawanya untuk menyimpulkan bahwa kebesaran - khususnya, industri besar dan kota besar - akan menyebabkan penipisan sumber daya tersebut.

Meskipun solusi teknologi menengah umumnya dikaitkan dengan perangkat yang relatif dasar yang sering dibuat dari bagian-bagian mesin, kain, atau kayu yang lama, teknologi yang lebih maju — seperti bola lampu hemat energi, bola lampu bertenaga surya, atau pot kecil adsorpsi kulkas pot — bisa juga digunakan. Skala yang lebih besar, solusi yang lebih mahal, seperti pabrik industri modern untuk menekan limbah tanaman pisang dan batang tanaman panen lainnya ke papan serat, juga mungkin masuk akal di beberapa daerah, karena petani yang tangkainya dibuang menjadi limbah bisa mendapat manfaat dengan menggunakan papan serat.

Solusi teknologi menengah juga dapat menggabungkan penelitian mutakhir dengan bahan-bahan sederhana. Sebagai contoh, penelitian medis terhadap penyebaran kolera menyebabkan penggunaan saringan kain yang terbuat dari pakaian bekas untuk mengumpulkan air. Filter-filter tersebut secara substansial mengurangi patogen, yang berguna di desa-desa miskin di mana desinfektan dan bahan bakar untuk air mendidih tidak tersedia. Di ujung lain dari spektrum teknologi, lampu LED (Light-Emitting Diode) bertenaga surya efisiensi tinggi digunakan di daerah-daerah terpencil di Nepal, menggantikan lampu minyak tanah atau kebakaran kayu yang menghasilkan polutan dan menimbulkan risiko kebakaran.

Meskipun alat teknologi menengah yang dikembangkan bersama-sama dengan penduduk setempat pada umumnya populer, ada beberapa kasus di mana mereka gagal memenangkan desa. Misalnya, insinyur dengan organisasi nonpemerintah (NGO), Compatible Technology International, berupaya meningkatkan kehidupan perempuan Guatemala yang bekerja berjam-jam untuk memberikan jagung. Para insinyur menghasilkan pemipil jagung yang terdiri dari sepotong kayu dengan lubang di tengahnya. Dengan mendorong tongkol jagung melalui lubang, para wanita bisa mencukur biji jauh lebih cepat. Para wanita lebih suka, bagaimanapun, untuk terus mengupas jagung tangan, menjelaskan kepada para insinyur bahwa mereka menghargai waktu yang dihabiskan satu sama lain lebih dari peningkatan produktivitas yang diberikan pemipil jagung.


Reactions